Papua – Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin, S.H., M.Si., mengikuti kegiatan Rakernis Bareskrim Polri Tahun Anggaran 2024 dan penyerahan Keputusan Pembentukan Direktorat Reserse Siber di delapan Polda oleh Kapolri melalui Zoom Meeting, Kamis (16/05).
Acara ini berlangsung di Aula Ditreskrimsus Polda Papua Lama dan dihadiri pula oleh Wadirreskrimsus Polda Papua, AKBP Hesman Sotarduga Napitupulu, S.H., S.I.K., M.H., Kasubdit 5 Ditreskrimsus Polda Papua, AKBP Wisnu Perdana Putra, S.H., S.I.K., CPHR beserta personel Ditreskrimsus Polda Papua.
Rakernis Bareskrim Polri 2024 bertujuan memperkuat peran penyidik Polri dalam menegakkan hukum yang presisi untuk mendukung proses demokrasi yang sehat dan efektif di Indonesia. Selain itu, Rakernis ini juga mencakup penyerahan keputusan pembentukan Direktorat Reserse Siber di delapan Polda, guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Polri dalam menangani kejahatan siber yang semakin kompleks di era digital.
Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dalam arahannya seusai menyerahkan SKEP Pembentukan Ditsiber di Polda Jajaran, menekankan pentingnya laporan masyarakat sebagai tantangan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.
"Kita harus menjaga dan mengawal Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan sinergitas yang kuat dan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Kapolri.
Kapolri juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Rakernis Bareskrim Polri 2024 dan penghargaan kepada personel yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam penanganan berbagai kasus, termasuk pengungkapan kasus narkoba. Menurutnya, Prestasi ini harus menjadi motivasi bagi seluruh personel Polri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Saya menekankan pentingnya sinergitas dengan instansi lain, terutama TNI, untuk mencapai tujuan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Sinergitas TNI dan Polri merupakan kunci sukses dalam mengamalkan kebijakan pemerintah pusat," jelasnya.
Selain itu, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit juga menekankan pentingnya profesionalisme, integritas, dan empati dalam melaksanakan tugas yang dimana kepercayaan masyarakat adalah aset yang sangat berharga, dan Polri harus terus berinovasi untuk meningkatkan sistem pelayanan yang ada.
Di era digital saat ini, ia juga menggarisbawahi pentingnya adaptasi terhadap teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
"AI dapat membantu kita dalam menganalisis data dan membuat prediksi yang akurat, namun penggunaannya harus sesuai dengan etika dan peraturan yang berlaku," ujarnya.
Dengan adanya penyerahan keputusan pembentukan Direktorat Reserse Siber di delapan Polda, diharapkan Polri dapat lebih efektif dalam menangani kejahatan siber yang semakin kompleks. Kapolri juga mengajak seluruh personel untuk memperkuat koordinasi dengan instansi terkait dan selalu mengedepankan profesionalisme dalam setiap tindakan.
Pada kesempatan ini, Kapolri menegaskan pentingnya Restorative Justice (RJ) dalam penegakan hukum dengan menekankan pada pemulihan keadaan korban, pelaku, dan masyarakat yang terdampak oleh suatu tindak pidana.
Ia juga menekankan bahwa penerapan RJ harus dilakukan dengan komitmen dan integritas tinggi, serta memperkuat koordinasi dengan kejaksaan, pengadilan, dan lembaga masyarakat.
"Kita harus selalu responsif terhadap kebutuhan dan keluhan masyarakat. Setiap laporan harus ditangani dengan cepat dan tuntas untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri," tutup Kapolri.
Dengan berbagai arahan ini, Polri diharapkan dapat semakin profesional, modern, dan terpercaya, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk mendukung kemajuan bangsa dan negara menuju Indonesia Emas 2045.(*)
Social Header