1ONENEWS.CO.ID-Pangkajene Kepulauan – Sulitnya mendapatkan solar di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah menjadi pemandangan sehari-hari. Truk-truk yang mengantri berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar bukan lagi hal yang asing.
Namun, pemandangan kontras terlihat di SPBU Segeri, Kelurahan Bontomate, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Menurut temuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perak, SPBU ini dengan mudahnya mengisi solar dalam jumlah besar kepada mobil pick-up yang membawa puluhan jeriken. Aktivitas ini diduga berlangsung mulai pukul lima sore hingga pukul sepuluh malam setiap harinya.
"LSM Perak merasa heran dengan kemudahan mobil pick-up mendapatkan solar dalam jumlah banyak, sementara truk-truk harus mengantri berjam-jam," ungkap, Sadikul Fajrin Dg Pabe' Wakil Koordinator Divisi Pengaduan Masyarakat dan Kebijakan Publik LSM PERAK Indonesia.
"Kondisi ini sangat tidak adil dan merugikan banyak pihak, terutama para sopir truk yang membutuhkan solar untuk mengantarkan barang."
LSM Perak mendesak pihak terkait untuk segera memberikan sanksi kepada SPBU tersebut jika terbukti melakukan pelanggaran. Mereka menilai, tindakan ini sangat merugikan masyarakat luas dan mengganggu distribusi bahan bakar yang seharusnya merata.
Mereka juga berharap agar ada tindakan tegas dari pihak berwenang, terutama Pertamina, dalam menanggapi temuan ini. "Kami mendesak agar ada audit dan penyelidikan mendalam terkait aktivitas di SPBU Segeri. Jika terbukti ada kesalahan, harus ada sanksi yang tegas," tambahnya.
Kasus ini mencerminkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi BBM di setiap SPBU, agar tidak ada lagi ketidakadilan dalam pendistribusian yang berdampak luas terhadap masyarakat. (Alam)
Social Header