Dalam kesempatannya, Kabid Humas mengatakan untuk update situasi pasca pemungutan suara, Polda Papua bersama dengan unsur TNI dan Pemda dalam menyelenggarakan pemilu secara umum bisa mengendalikan situasi keamanan di wilayah hukum Polda Papua dan 3 DOB.
“Memang benar ada gangguan di beberapa daerah terutama di daerah atau beberapa Kabupaten di Pegunungan yang memang menerapkan sistem pemungutan suara Noken, sistem ini memang khas di daerah Papua, karena sistem ini masih menganut kearifan lokal namun tidak terlepas dari permasalahan,” ucap Kabid Humas.
Kabid Humas menyampaikan Sistem noken adalah pola pemungutan suara dalam pemilu yang dilakukan di beberapa daerah di Pulau Papua. Sistem ini berbeda dengan yang biasa dilakukan di mayoritas wilayah lain di Indonesia. Sistem noken berkaitan langsung dengan kepala adat atau suku. Tak lepas dari budaya masyarakat Papua yang sangat menghormati kepala adat atau suku.
“Tujuan sistem Noken tidak ada kaitannya dengan kekerabatan, kekerabatan dalam arti yakni sistem kemasyarakatan yang terstruktur atau masih ada pertalian keluarga,” bebernya.
“Seperti saya ambil contoh tempat saya kemarin Pamatwil di Kobakma itu ada beberapa konflik antar massa pendukung Caleg sampai adu fisik dimana saling lempar dan juga saling panah namun tidak ada korban itu yang patut kita syukuri bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kabid Humas mengungkapkan dari data KPU di Papua maupun 3 DOB lainya ada 11 wilayah Kabupaten yang melaksanakan PSU yaitu ada diantaranya Polresta Jayapura Kota, Polres Jayapura dan beberapa polres lainnya.
“Kita antisipasi agar jangan sampai mekanisme itu tuh tidak berjalan dengan aman itu aja yang menjadi domain daripada TNI Polri,” tuturnya.
“Di sini ada dua Kabupaten yang sudah melaksanakan PSU tanggal 20 dan 21, kemarin kita sudah amankan yaitu Kabupaten Keerom dan Sarmi sisanya besok tanggal 23 dan 24,” imbuhnya.(*)
Social Header