Kegiatan yang dilaksanakan di Mako Lantamal X Jayapura tersebut, turut dihadiri oleh Danlantamal X Jayapura Brigjend TNI (Mar) Ludi Prastyono, M.Tr.Opsla, Pj. Sekda Provinsi Papua Y. Derek Hegemur, S.H., M.H dan para PJU Lantamal X lainnya.
Brigjend TNI (MAR) Ludi Prastyono, pada sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan yang kita selenggarakan hari ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut tentang Pendistribusian, Pengamanan dan Pengawalan Uang Rupiah antar Kantor Bank Indonesia maupun ke Lokasi yang ditetapkan.
“Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia bertujuan mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Bank Indonesia senantiasa mengkampanyekan cinta, bangga dan paham rupiah kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan program dedikasi untuk negeri. Hal ini karena rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa yang harus senantiasa kita jaga sebagai wujud nyata ajang bela negara,” ucapnya.
Oleh karena itu, TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan memiliki tugas menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI. Di sinilah titik temu kerja sama yang dibangun antar dua elemen bangsa yaitu Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut, yakni kesamaan dalam menjaga kedaulatan serta kesamaan kepentingan dalam mendukung pembangunan nasional.
“Dalam mensukseskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat tahun 2024 di wilayah Provinsi Papua, TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Mata Bongsang- 873. KRI Mata Bongsang-873 merupakan kapal patroli cepat yang menjadi salah satu ujung tombak TNI AL dalam menjalankan tugas menjaga keamanan di laut di perairan Papua,” terang Danlantamal X.
Tidak lupa, ia menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia karena dengan berlanjut dan meningkatnya kegiatan ini dari tahun ke tahun pihaknya dapat bersama-sama hadir untuk menjaga kedaulatan Negara, dan mendukung pemerataan pembangunan Nasional di seluruh wilayah NKRI.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Fatur Rachman menambahkan, Bank Indonesia mempunyai visi mengedarkan mata uang rupiah ke seluruh wilayah NKRI yang cukup sesuai kebutuhan dengan kualitas yang layak edar.
“Kami akui ini bukan tugas yang mudah karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar ke 4 di dunia, dengan wilayah kepulauan dan wilayah perbatasan yang sangat luas dengan negara tetangga. Luas perairan mencakup 70 persen dari daratan luas wilayah NKRI. Sehingga tantangan tersebut harus mampu dijawab oleh bank Indonesia,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, dalam menjawab misi tersebut Bank Indonesia perlu melakukan kerja sama dan bergandengan tangan dengan salah satu elemen bangsa yaitu TNI - AL dengan seluruh kekuatan armada yang ada untuk mencapai wilayah 3 T (Tertinggal, terdepan dan terluar) dalam melakukan pengedaran uang rupiah.
“Agar mencapai kesuksesan perlunya sinergi antara seluruh pihak yang berkepentingan menjaga kedaulatan NKRI dan mata uang rupiah. Sinergi dan strategi antara TNI - AL dan BI telah dimulai dari tahun 2012 yang dimulai dari kegiatan kas keliling di wilayah 3 T untuk menunjang dan memenuhi uang layak edar di wilayah terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum,” pungkas Fatur Rachman.
Maksud dan tujuan kegiatan dalam rangka menindaklanjuti amanat undang-undang Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dan Bank Indonesia diamanatkan untuk mengatur, mengawasi, dan mengendalikan pengeluaran serta peredaran uang di Indonesia, yang mana untuk Provinsi Papua Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI Angkatan laut untuk membantu mendistribusikan uang layak edar pada wilayah kerja Provinsi Papua.
ada kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024 Antara Bank Indonesia Perwakilan Papua Dengan TNI Angkatan Laut akan dilaksanakan mulai tanggal 13 Mei s/d 19 Mei 2024 dengan menggunakan yang menggunakan KRI Mata Bongsang 873.(*)
Social Header