Papua – Polda Papua terus berupaya meningkatkan kondisi psikologis anggotanya melalui berbagai program dan layanan yang tersedia. Upaya ini menjadi sorotan dalam Dialog Interaktif bertema "Polisi Menyapa" yang diadakan di Stasiun LPP RRI Jayapura pada Kamis (13/6).
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Paur Subbag Psipol Biro SDM Polda Papua, Iptu Abriansyah Arif, M.Psi, dan Pemerhati Psikologi Papua Kota Jayapura, Nurlaily Ismawati, P.Psi. Kedua narasumber berbagi pandangan dan informasi penting tentang pentingnya kesehatan psikologis bagi anggota kepolisian.
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Abriansyah Arif menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Biro SDM Polda Papua dalam meningkatkan kondisi psikologis anggotanya.
"Kami di Biro SDM Polda Papua terus menyediakan layanan konseling dan konsultasi bagi personil yang merasa ada masalah terkait kondisi psikologis mereka. Baik itu tekanan dari pekerjaan maupun masalah keluarga, kami siap membantu," ujar Iptu Abriansyah.
Menurutnya, penting bagi anggota untuk merasa didukung dan memiliki tempat untuk berkonsultasi. Pihaknya hadir untuk membantu menyelesaikan masalah bersama. Setiap anggota yang datang akan diberikan alternatif dan solusi untuk masalah yang dihadapi, sehingga yang bersangkutan bisa memilih jalan terbaik untuk penyelesaiannya.
Iptu Abriansyah juga menegaskan bahwa layanan konseling ini terbuka bagi semua anggota tanpa pengecualian dan menjamin kerahasiaan setiap masalah yang dibahas.
"Kami di Bagian Psikologi Polda Papua siap melayani konseling bagi siapa saja yang merasa perlu, baik itu penurunan motivasi atau stres akibat beban kerja. Semua yang datang akan kami terima dan masalah yang diceritakan dijamin kerahasiaannya," tutupnya.
Sementara itu, Nurlaily Ismawati, pemerhati psikologi dari Kota Jayapura, mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya kesehatan mental.
"Ketika mendengar kata psikolog, mungkin banyak yang langsung berpikir tentang mental atau kepribadian. Sebenarnya, kesehatan psikologis mencakup banyak aspek, termasuk kemampuan mengelola stres dan beban kerja," jelasnya.
Nurlaily juga menyoroti bahwa pelanggaran hukum oleh anggota kepolisian seringkali terkait dengan kondisi psikologis yang kurang baik.
"Jika kondisi psikologis anggota baik, mereka akan lebih mampu menjalankan tugas dengan tanggung jawab dan tidak melakukan pelanggaran hukum. Kesehatan yang utuh bukan hanya fisik, tapi juga psikologis," tambahnya.
Ia menekankan pentingnya dukungan psikologis untuk menjaga kesehatan mental. "Dukungan psikologis sangat penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan mental kita. Dengan mental yang sehat, kita dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan lebih baik," pungkas Nurlaily.
Melalui dialog interaktif ini, diharapkan masyarakat dan anggota Polri semakin memahami pentingnya kesehatan psikologis dalam menjalani tugas sehari-hari serta manfaat dari layanan konseling yang tersedia di Polda Papua.(*)
Social Header