Papua – Dalam rangka menyongsong Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., dan Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin, S.H., M.Si., menghadiri Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Akbar yang bertempat di Istora Lukas Enembe pada Jumat (28/6).
Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari upaya menciptakan Pilkada Damai di Tanah Papua tahun 2024. Turut hadir dalam acara tersebut Kapoksahli Pangdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Achmad Fauzi, S.I.P., M.M, Ketua Bhayangkari Daerah Papua, Ny. Eva Mathius Fakhiri, Ketua II Persekutuan Gereja-Gereja (PGG) Papua sekaligus Ketua FKUB Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, S.Th, Para Pejabat Utama Polda Papua, para tokoh masyarakat, serta Forkopimda dan personel TNI-Polri bersama masyarakat.
Ibadah KKR Akbar ini mengusung tema "Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua". Acara ini bertujuan untuk mengaplikasikan ajaran Tuhan tentang kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama manusia, sehingga diharapkan tercipta Pilkada 2024 yang damai dan harmonis.
Dalam sambutannya, Pdt. Lipiyus Biniluk, S.Th menyampaikan, kerjasama FKUB dengan Aparat Keamanan, khususnya Polda Papua, serta campur tangan Tuhan telah memungkinkan event besar seperti PON yang pertama kali diadakan di Papua untuk berhasil dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Ia menuturkan, FKUB dan Persekutuan Gereja-Gereja di Papua bersinergi dengan Polda Papua untuk membangun kedamaian, terutama untuk Pemilu Damai di Tanah Papua. Tantangan ke depan menurutnya adalah Pilkada yang lebih kompleks.
"Mari kita berdoa agar mereka yang akan duduk di kursi pemerintahan adalah pilihan Allah yang akan memimpin semua golongan masyarakat, bukan hanya sekelompok golongan. Mari kita dengarkan siraman firman Tuhan dari para pengkotbah, baik dari Papua maupun luar Papua, agar kita bisa memilih pemimpin yang tepat dan memberikan suara kita kepada mereka yang memiliki rekam jejak yang baik," ujarnya.
Pdt. Lipiyus juga mengumumkan rencana untuk melaksanakan Ibadah 3 Agama (Islam, Kristen, Katolik) pada bulan September, yang akan memberikan siraman rohani kepada masing-masing umat. Kegiatan ini akan menjadi yang pertama kali diadakan di Indonesia.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam momen yang berbahagia ini, ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada pemerintah daerah, aparat keamanan, penyelenggara Pemilu, dan terutama kepada masyarakat di Tanah Papua, yang telah menjaga kondusifitas sitkamtibmas dan suksesnya pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2024 kemarin.
"Saya juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipius Biniluk beserta seluruh pengurus; Ketua Umum PGGP, Uskup Mgr. Dr. Yanuarius Teofilius Matopai You beserta seluruh pengurus; Ketua MUI Provinsi Papua, KH. Saiful Islam Al-Payage beserta seluruh pengurus; Ketua PHDI Provinsi Papua, I Komang A Wardana beserta seluruh pengurus; Ketua Permabudhi Provinsi Papua, Susanto Pirono; Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Provinsi Papua, Pdt. Jerry Rahakbauw, dan Ketua Sinode Denominasi Gereja-Gereja di Tanah Papua, yang telah membantu kami, aparat keamanan (TNI dan Polri), dalam menjaga kedamaian di Tanah Papua ini," tutur Irjen Pol. Mathius.
Pemilu, menurut Kapolda, adalah pesta demokrasi lima tahunan yang sebentar lagi akan diselenggarakan. Tentunya seluruh masyarakat di Tanah Papua mengharapkan Pilkada tahun 2024 ini dapat berjalan lancar dan sukses.
“Oleh karena itu, dengan latar belakang agama yang berbeda, mari kita berdoa memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, untuk memimpin dan menuntun kita di Tanah Papua dalam Pilkada 2024," katanya.
Kapolda juga mengingatkan bahwa Tanah Papua telah dimekarkan menjadi enam provinsi, khususnya di Papua menjadi empat Provinsi. Dengan luas wilayah yang sangat besar, Polri tidak dapat bekerja sendiri.
"Polri memerlukan campur tangan Tuhan. Karena itu, kami mengajak FKUB untuk membuat suatu acara yang dapat menggugah hati masyarakat di Papua, yaitu Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)," ujarnya.
Rangkaian kegiatan KKR ini telah dimulai dari Timika, Nabire, Yapen, Waropen, Biak, Wamena, Merauke, dan puncaknya di Jayapura. KKR ini bukan hanya dilakukan jelang Pilkada 2024, namun telah dilakukan jauh sebelumnya.
"Kami akan menjadikan KKR ini sebagai budaya bagi Polda Papua. Saya berharap KKR ini jangan berhenti di sini, siapapun, organisasi manapun dapat melaksanakan KKR ini. Saya yakin dan percaya jika kita rajin bermazmur, bernyanyi, memuliakan Tuhan seperti Daud, maka sesuai iman kita, Tuhan akan selalu hadir dan menjaga tanah ini," katanya.
Kapolda juga menegaskan pentingnya menjaga kedamaian di tanah Papua dan mengajak semua pihak untuk menegur kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban.
"Mari bersama-sama kita jaga tanah ini. Jangan sampai ada yang ikut-ikutan dalam kegiatan yang justru mengganggu keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Ia mengakhiri sambutannya dengan menyatakan bahwa Papua memang telah dimekarkan, namun yang ada hanyalah tanah Papua, satu dataran besar yang diberkati oleh Tuhan dan hidup untuk kemuliaan Tuhan.(*)
Social Header