Breaking News

Polres Biak Tanggapi Video Dugaan Kekerasan

Papua – Polres Biak Numfor menanggapi kejadian yang cukup menyita perhatian publik, terkait video adanya orasi tunggal yang dilakukan oleh salah satu oknum masyarakat, dan mendapatkan dugaan perlakukan kekerasan dari oknum anggota Polres Biak Numfor. 

Kapolres Biak Numfor AKBP Arie Trestiawan, SH., M.H melalui Kasi Humas Polres Biak Ipda Joko Susilo, S.E, mengatakan Polres Biak Numfor telah melakukan langkah-langkah pemeriksaan secara internal. Oknum polisi yang diduga melakukan kekerasan terhadap salah satu warga masyarakat yang melakukan orasi tunggal itu. 

Diketahui, dari video tersebut, yang dibagikan secara massal dan beredar luas di media sosial, Polres Biak Numfor cukup mendapatkan sorotan tajam. Sejumlah opini pun berkembang luas menanggapi hal tersebut. Polres pun menanggapi beberapa hal, yang menjadi inti dari tindakan oknum anggota polres Biak dan juga oknum warga yang melakukan orasi tunggal.

“Polres sudah mengambil langkah-langkah pemeriksaan internal kepada yang bersangkutan. Kapolres melalui Wakapolres telah memberikan hukuman tindakan indisipliner kepada oknum tersebut, kita tidak ingin institusi ini mendapatkan citra yang buruk di hadapan masyarakat,” jelas Ipda Joko, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/7). 

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila pihak korban merasa tidak terima dengan perlakuan tersebut, Polres Biak Numfor memberikan kesempatan kepada korban untuk melaporkan secara tertulis, dan bisa langsung ke Mapolres Biak untuk melaporkan kejadian yang dialami. Tentunya tindakan hukum selanjutnya akan di lakukan. 

“Kejadian ini, sebenarnya terjadi pada Jumat (12/07) sekitar pukul 10.30 WIT , saat anggota melakukan persiapan pelaksanaan penjemputan dan pelepasan jabatan Kapolres Biak Numfor, dengan jadwal latihan tradisi upacara pedang pora,” ucapnya.

Dalam video tersebut, terlihat dua orang anggota keluar berlarian menghampiri warga yang sedang melakukan orasi tunggal menggunakan pengeras suara. Satu orang diantaranya berupaya untuk melerai emosi berlebih dari satu oknum polisi tersebut. 

Menurut Ipda Joko, Polres Biak Numfor menerima semua jenis kritikan, masukan dan juga saran dari masyarakat. Namun memang, tidak dengan melakukan aksi yang justru mengganggu ketertiban dan kenyamanan publik. 

“Kritik bagus, tapi caranya kurang elegan. Kalau mau kita bisa menerima masukan dengan menyurat resmi, untuk aturan menyampaikan pendapat di muka umum, semua ada prosedurnya, orasi itu single orasi, dan tidak ada pemberitahuan, dan orang lain menyaksikan, secara spontan anggota tidak menerima tindakan seperti itu, jika memang ingin menyampaikan bisa datang baik-baik akan kita terima masukannya,” tuturnya. 

Jika memang ada hal yang berkaitan dengan saran dan masukan, serta kritik, Polres Biak tidak anti kritik dan bisa menyampaikan secara langsung, secara bermartabat. 

Terkait adanya pelemparan, diakui memang ada lemparan ke arah yang menyampaikan orasi oleh oknum anggota. Namun, tidak ada batu yang berukuran besar.

“Itu spontanitas, hanya kerikil kecil, tidak ada batu besar di sini, itu juga spontan, karena dalam kondisi panas dan saat itu sedang latihan, mereka diganggu dengan orasi seperti itu,” pungkasnya.(*)
© Copyright 2022 - 1 One News